MAKALAH PENELITIAN KUALITATIF
GUNA MEMENUHI TUGAS MATA METODOLOGI
KULIAH PENELITIAN PENDIDIDKAN
DOSEN :
Prof.Dr.H.Fuad
Abd Rachman,M.Pd
Dr.Djamaah
Sopah, MSc.Ed
OLEH
HERDI YUPIKA 06122503060
MUJIYANTO 06122503069
DAVID SAPUTRA 06122503007
PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI
PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2013
Makalah Penelitian
Kualitatif
A. Pengertian Penelitian Kualitatif
Metode penelitian kualitatif sering
disebut sebagai metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan
pada kondisi yang alamiah (natural setting) disebut juga sebagai metode
etnographi, karena pada awalnya metode ini banyak digunakan untuk penelitian
bidang antropologi budaya, disebut juga sebagai metode kualitatif, karena data
yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.
Penelitian kualtatif adalah penelitian
yang tidak menggunakan model-model matematik, statistik atau komputer. Proses
penelitian dimulai dengan menyusun asumsi dasar dan aturan berpikir yang akan
digunakan dalam penelitian. Penelitian kualitatif merupakan penelitiian yang
dalam kegiatannya peneliti tidak menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan
dalam memberikan penafsiran terhadap hasilnya.
Bogdan dan taylor mendefinisikan
“metodologi kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang dapat diamati. Sedangkan kirk dan miller mendefinisikan bahwa penelitian
kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengtahuan sosial yang secara
fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri
dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasannya dan dalam
peristilahannya.
Metodologi penelitian merupakan sesuatu
yang berusaha membahas konsep teoristik berbagai metode, kelebihan dan
kelemahan-kelemahannya yang dalam karya ilmiah dilanjutkan dengan pemilihan
metode yanng akan digunakan. Dalam hal ini metode lebih bersifat teknis
pelaksanaan lapangan sedangkan metodologi lebih pada uraian filosofis dan
teoritisnya. Oleh karena itu penetapan sebuah metodologi penelitian mengandung
implikasi inheren di dalam diri filsafat yang dianutnya. Sebab filsafat ilmu
yang melandasi berbagai metodologi penelitian yang ada. Maka dari itu dengan
mengetahui metodologi penelitian yang digunakan, filsafat ilmu dan kajian
teoritisnya, kelemahan dan kelebihannya diharapkan akan mampu memberikan
kesesuaian metodologi dengan fokus masalah penelitian.
Objek penelitian kualitatif adalah
seluruh bidang/aspek kehidupan manusia, yakni manusia dan segala sesuatu yang
dipengaruhi manusia. Objek itu diungkapkan kondisinya sebagaimana adanya atau
dalam keadaan sewajarnya (natural setting), mungkin berkenaan dengan
aspek/bidang kehidupannya yang disebut ekonomi kebudayaan, hukum, administrasi,
agama dan sebagainya. Data kualitatif tentang objeknya dinyatakan dalam
kalimat, yang pengolahannya dilakukan melalui proses berpikir (logika) yang
bersifat kritik, analitik/sintetik dan tuntas.
Penelitian kualitatif menuntut
keteraturan, ketertiban dan kecermatan dalam berpikir, tentang hubungan datta
yang satu dengan data yang lain dan konteksnya dalam masalah yang akan
diungkapkan. Beberapa alasan mengenai maksud dilakukannya penelitian
kualitatif:
- Untuk menanggulangi banyaknya informasi yang hilanng seperti yang dialami oleh penelitian kuantitatif, sehingga intisari konsep yang ada dalam data dapat diungkap.
- untuk menanggulangi kecenderungan menggali data empiris dengan tujuan membuktikan kebenaran hipotesis berdasarkan berpikir deduktif seperti dalam penelitian kuantitatif.
- untuk menanggulangi kecenderungan pembatasan variabel yang sebelumnya, seperti dalam penelitian kuantitatif, padahal permasalahan dan variabel dalam masalah sosial sangat kompleks.
- untuk menanggulangi adanya indeks-indeks kasar seperti dalam penelitian kuantitatif yang menggunakan pengukuran enumirasi (perhitungan) empiris, padahal inti sebenarnya berada pada konsep-konsep yang timbul dari data.
B. Perbedaan Penelititan Kualitatif Dan
Kuantitatif
Perbedaan penelitian kuantitatif dan
penelitian kualitatif menurut suharsini arikunto
Penelitian kuantitatif
a. Kejelasan
unsur: tujuan, pendekatan, subjek sumber data sudah mantap dan rinci sejak
awal.
b. Langkah
penelitian: segala sesuatu direncanakan sampai matang ketika persiapan disusun.
c. Dapat
menggunakan sampel dan hasil penelitiannya diberlakukan untuk populasi.
d. Hipotesis:
(jika memang perlu), mengajukan
hipotesis yang akan diuji dalam penelitian,hipotesis menentukan hasil yang
diramalkan
e. Desain:
dalam desain jelas langkah-langkah penelitian dan hasil yang diharapkan.
f. Pengumpulan
data: kegiatan dalam pengumpulan data memungkinkan untuk diwakilkan.
g. Analisis
data: dilakukan sesudah semua data terkumpul
Penelitian kualitatif
1. Kejelasan unsur: subjek sampel,
sumber data tidak mantap dan rinci, masih fleksibel, timbul dan berkembangnya
sambil jalan (emergent).
2. Langkah penelitian: baru diketahui
dengan mantap dan jelas setelah penelitian selesai.
3. Tidak dapat menggunakan pendekatan
populasi dan sampel. Dengan kata lain, dalam penelitian kualitatif tidak
dikenal istilah populasi dan sampel. Istilah yang digunakan adalah setting.
Hasil penelitian hanya berlaku bagi setting yang bersangkutan.
4. Hipotesis:
a. Tidak mengemukakan
hipotesis sebelumnya, tetapi dapat lahir selama penelitian berlangsung
b. Hasil
penelitian terbuka
5. Desain: desain penelitiannya adalah
fleksibel dengan langkah dan hasil yang tidak dapat dippastikan sebelumnya.
6. Pengumpulan data: kegiatan
pengumpulan data selalu harus dilakukan sendiri oleh peneliti
7. Analisis data: dilakukan bersamaan
dengan pengumpulan data.
C. Karakteristik Umum Penelitian
Kualitatif
Dari hasil penelaahan
pustaka yang dilakukan Moleong atas hasil dari mensintesakan pendapatnya Bogdan
dan Biklen (1982:27-30) dengan Lincoln dan Guba (1985:39-44) ada sebelas ciri
penelitian kualitatif, yaitu:
1. Penelitian kualitatif mennggunakan
latar alamiah atau pada konteks dari suatu keutuhan (enity)
2. Penelitian kualitatif instrumennya
adalah manusia, baik peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain
3. Penelitian kualitatif menggunakan
metode kualitatif
4. penelitian kualitatif menggunakan
analisis data secara induktif
5. Penelitian kualitatif lebih
menghendaki arah bimbingan penyusunan teori subtantif yang berasal dari data
6. Penelitian kualitatif mengumpulkan
data deskriptif (kata-kata, gambar) bukan angka-angka
7. Penelitian kualitatif lebih
mementingkan proses daripada hasil
8. Penelitian kualitatif menghendaki
adanya batas dalam penelitiannya atas dasar fokus yang timbul sebagai masalah
dalam penelitian
9. Penelitian kualitatif meredefinisikan
validitas, realibilitas dan objektivitas dalam versi lain dibandingkan dengan
yang lazim digunakan dalam penelitian klasik
10. Penelitian kualitatif menyusun
desain yang secara terus menerus disesuaikan dengan kenyataan lapangan
(bersifat sementara)
11. Penelitian kualitatif menghendaki
agar pengertian dan hasil interpretasi yang diperoleh dirundingkan dan
disepakati oleh manusia yang dijadikan sumber data.
Ciri-ciri penelitian kualitati
2. Lingkungan alamiah sebagai sumber
data langsung
3. Manusia merupakan alat (instrumen)
utama pengumpulan data
4. Analisis data dilakukan secara
induktif
5. Penelitian bersifat deskriptif analitik
(data berupa kata-kata, gambar, perilaku) tidak dituangkan dalam bentuk
bilangan/ angka statistik
6. Tekana penalitian berada pada proses,
penelitian kualitatif lebih banyak mementingkan segi proses daripada hasil.
7. Pembatasan penelitian berdasarkan
fokus
8. Perencanaan bersifat lentur dan
terbuka
9. Hasil penelitian merupakan
kesepakatan bersama
10. Pembentukan teori berasal dari dasar
11. Pendekatan penelitian menggunakan
metode kualitatif
12. Teknik sampling cenderung bersifat
purposive
13. Penelitian bersifat menyeluruh
(holistik)
14. Makna sebagai perhatian utama
penelitian
Karakteristik
penelitian kualitaitf
1) Latar alamiah
• Penelitian kualitatif melakukan
penelitian pada latar alamiah atau pada konteks dari suatu keutuhan
•
Peneliti memasuki dan melibatkan sebagian waktunya di sekolah, keluarga,
tetangga dan lokasi lainnya untuk meneliti maslaah pendidikan atau sosiologi
2)
Manusia sebagai alat (instrumen)
Peneliti/
dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama.
3) Metode kualitatif
• Menyesuaikan metode kualitatif lebih
mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda
• Menyajikan secara langsung hakikat
hubungan antara peneliti dan responden
•
Metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penyamaan
pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi
4) Analisis data secara induktif
- Proses induktif lebih dapat menemukan kenyataan-kenyataan ganda sebagian yang terdapat dalam data
- Lebih dapatmenguraikan latar secara penuh dan dapat membuat keputusan-keputusan tentang dapat-tidaknya pengalihan kepada suatu latar lainnya
- Analisis induktif lebih dapat menemukan pengaruh bersama yang mempertajam hubungan-hubungan
- Dapat memperhitunngkan nilai-nilai secara eksplisit sehingga bagian dari struktur analitik
5) Teori dari dasar
6) Deskriptif
7) Lebih mementingkan proses daripada
hasil
8) Adanya batas yang ditentukan oleh
fokus
9) Adanya kriteria khusus untuk
keabsahan data
10)
Desain yang bersifat sementara
D. Langkah-Langkah Penelitian Kualitatif
Dalam penelitian kualitatif memiliki
susunan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Memilih masalah
2. Studi pendahuluan
3. Merumuskan masalah
4. Merumuskan hipotesis
5. memilih pendekatan
6. Menentukan variabel dan sumber data
7. Menentukan dan menyusun instrumen
8. Mengumpulkan data
9. Analisis data
10. Menarik kesimpulan
11. Menulis laporan
E. Teknik Pengumpulan Data
Berbagai cara pengumpulan data untuk
penellitian kualitatif terus berkembang, namun demikian pada dasarnya ada empat
cara yang mendasar untuk mengumpulkan informasi yaitu:
1,Observasi
Observasi yaitu tindakan yang merupakan
penafsiran dari teori (karl popper). Namun dalam penelitian, pada waktu
memasuki ruang kelas dengan maksud mengobservasi, sebaiknya meninggalkan
teori-teori untuk menjustifikasi sebuah teori atau menyanggah. Observasi
merupakan tindakan atau proses pengambilan informasi melalui media pengamatan.
Observasi yaitu teknik pengumpulan yang
mengharuskan peneliti turun ke lapangan mengamati hal-hal yang berkaitan dengan
ruang, tempat, pelaku, kegiatan, waktu, peristiwa, tujuan dan perasaan.
Observasi yang paling efektif adlaah melengkapinya dengan format atau blangko
pengamatan sebagai instrumen. Format yang disusun berisi item-item tentang
kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi.
Metode observasi dibedakan menjadi:
a. Observasi biasa
Menurut prof. Parsudi suparlan, dalam
observasi biasa si peneliti tidak boleh terlibat dalam hubungan emosi pelaku
yang menjadi sasaran penelitian
b. Observasi terkendali
Menurut prof. Parsudi suparlan, para
pelaku yang akan diamati dan dikondisi-kondisi yang ada dalam tempat kegiatan.
Pelaku diamati dan dikendalikan si peneliti
c. Observasi terlibat
Menurut prof. Parsudi
suparlan, observasi terlibat merupakan teknik pengumpulan data yang
mengharuskan peneliti melibatkan diri dalam kehidupan dari masyarakat yang di
teliti untuk dapat melihat dan memahami gejala yang ada, sesuai maknanya dengan
yang diberikan dipahami oleh para warga yang ditelitinya. Kegiatan observasi
terlibat bukan hanya mengamati gejala yang ada dalam masyarakat yang diteliti,
tetapi juga melakukan wawancara, mendengarkan, memahamidan dalam batas-batas
tertentu mengikuuti kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat yang diteliti.
Keterlibatan peneliti dapat dibedakan
menjadi empatkelompok yaitu:
- Keterlibatan pasif: peneliti tidak terlibat dalam kegiatan yang dilakukan oleh pelaku yang diamati dan tidak terjadi interaksi sosial dengan pelaku yang diamati
- Keterlibatan setengah-setengah: peneliti mengambil sesuatu kedudukan yang berada dalam 2 hubungan struktural yang berbeda, yaitu antara struktur yang menjadi wadah bagi kegiatan yang diamati dan struktur dimana pelaku sebagai pendukung
- Keterlibatan aktif: peneliti ikut mengerjakan apa yang dilakukan para pelaku yang diamati dalam kehidupan sehari-hari
- Keterlibatan penuh/ lengkap: bila kegiatan peneliti telah menjadi bagian dari kehidupan pelaku yang diamati.
- Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan observasi:
- Memperhatikan fokus penelitian, kegiatan apa yang harus diamati apakah yang umum atau yang khusus.
- Menentukan kriteria yang diobservasi, dengan terlebih dahulu mendiskusikan ukuran-ukuran apa yang akan digunakan.
- Fase-fase dalam observasi:
- Pertemuan perencanaan
- Observasi kelas
- Diskusi balikan
Ada berbagai keterbatasan observasi,
yaitu sebagai berikut:
a) Banyak kejadian yang tidak dapat
dicapai dengan observasi langsung, misalnya kehidupan pribadi seseorang yang
sangat rahasia
b) Bila mengetahui bahwa dirinya
diteliti, para observer mungkin dengan maksud-maksud tertentu dengan sengaja
berusaha menimbulkan kesan yang menyenangkan atau sebaliknya pada observer.
c) Timbul kejadian yang tidak selalu
dapat diramalkan sehingga observer dapat hadir untuk mengobservasi kejadian
itu. Jika penelitian dilakukan terhadap typical behavior, menunggu timbulnya
behavior yang diharapkan itu secara spontan kerapkali memakan waktu yang
panjang dan sangat membosankan.
d) Tugas observasi menjadi terganggu
pada waktu-waktu ada peristiwa yang tidak terduga-duga, misalnya keadaan cuaca.
e) Terbatasi oleh lamanya kelangsungan
suatu kejadian
Kelebihan observasi:
a) Merupakan metode yang dapat langsung
digunakan untuk meneliti bermacam-macam gejala. Banyak aspek tingkah laku
manusia yang hanya dapat diteliti melalui observasi langsung.
b) Untuk subjek yang diteliti, observasi
ini lebih sedikit tuntutannya, orang-orang yang selalu sibukpun mungkin tidak
berkeberatan untuk diamat-amati, walau dia mungkin keberatan menjawab
kuesioner.
c) Memungkinkkan pencatatan yang
serempak dengan terjadinya sesuatu gejala.
d) Tidak tergantung kepada self-report
e) Dengan metode observasi, peneliti
dapat memperoleh pandangan yang holistik/ menyeluruh terhadap responden yang
diteliti
f) Peneliti dapat menggunakan variasi
pendekatan termasuk pendekatan inductive discovery (yaitu pengamatan yang
mendasarkan kepada kejadian spesifik mendalam dan realistik serta merefleksikan
keadaan responden)
g) Peneliti dapat melihat hal-hal yang
tidak dapat diungkap dengan teknik lain termasuk perilaku biasa
h) Peneliti dapat mengetahui dan
melaporkan apa adanya tentang perilaku responden yang biasa maupun diluar
konteks permasalahan yang hendak diteliti.
Hambatan-hambatan dalam pengamatan
berasal dari 2 sumber, yaitu:
a. Hambatan dari dalam, termasuk
diantaranya:
- Kurangnya persiapan apa yang dilakukan sebelum berinteraksi dengan responden
- Perasaan terasing dari peneliti terhadap responden
- Kurang bisanya peneliti beradaptasi dengan kegiatan, kebiasaan,dan tata cara hidup responden
- Tidak dapat memanfaatkan peran informan di lapangan.
b. Hambatan yang berasal dari luar,
diantaranya:
- Peneliti larut dengan responden dan kehilangan arah tentang informasi apa yang perlu diambil dari interaksi dengan responden
- Peneliti tidak dapat mengidentifikasi gejala yang diinginkan karena adanya aturan yang harus ditaati di lapangan
- Minimnya perlengkapan yang dimiliki peneliti dalam melakukan observasi di lapangan
2. Wawancara
Wawancara yaitu pertemuan yang langsung
direncanakan antara pewawancara dan yang diwawancarai untuk memberikan/
menerima informasi tertentu. Menurut Moleong (1988:148) wawancra adalah
kegiatan percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh kedua belah
pihak yaitu pewawancara dan yang diwawancarai.
Wawancara merupakan pertanyaan yang
dilakukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi
atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu. Ada tiga teknik wawancara yaitu:
- Wawancara baku dan terjadwal
- Wawancara baku dan tidak terjadwal
- Wawancara tidak baku
Beberapa hal yang harus diperhatikan
agar wawancara berlangsung efektik:
• Bersikaplah sebagai pewawancara yang
simpatik, yang berperhatian dan pendengar baik, tidak berperan terlalu aktif,
untuk menunjukkan bahwa anda menghargai pendapat anak
• Bersikaplah netral dalam relevansinya
dengan pelajaran
• Bersikaplah tenang, tidak terburu-buru
atau ragu-ragu dan anak akan menunjukkan sikap yang sama.
• Secara khusus perhatikan bahasa yang
anda gunakan untuk wawancara
Ada beberapa bentuk wawancara:
- Wawancara terstruktur yaitu apabila pewawancara sudah mempersiapkan bahan wawancara terrlebih dahulu
- Wawancara tidak terstruktur yaitu apabila prakarsa pemilihan topik bahasan diambil oleh orang yang di wawancarai
- Wawancara semi terstruktur yaitu bentuk wawancara yang sudah dipersiapkan, akan tetapi memberikan keleluasaan kepada responden untuk menerangkan agak panjang mungkin tidak langsung ke fokus bahasan/ pertanyaan, atau mungkin mengajukan topik bahasan sendiri selam wawancara berlangsung.
3.Dokumen
Menurut Goetz dan Le compte (1984),
dokumen yang menyangkut para partisipan penelitian akan menyedeikan kerangka
bagi data yang mendasar, yang termasuk didalamnya:
a. Koleksi dan analisis buku teks
b. Kurikulum dan pedoman pelaksanaannya
c. Arsip penerimaan murid baru
d. Catatan rapat
e. Catatan tentang siswa
f. Rencana pelajran dan catatan guru
g. Hasil karya siswa
h. Kumpulan dokumen pemerintah
i. Koleksi arsip guru berupa buku
harian, catatan peristiwa penting (logs) dan kenang-kenangan dari siswa
angkatan lama
Macam-macam dokumen menurut Elliot
(1991:78):
• Silabi dan rencana pembelajaran
• Laporan diskusi-diskusi tentang
kurikulum
• Berbagai macam ujian dan tes
• Laporan rapat
• Laporan tugas siswa
• Bagian-bagian dari buku teks yang
digunakan dalam pembelajaran
• Contoh essay yang ditulis siswa
4.Triangulasi
Merupakan
teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada, tujuan dari triangulasi
bukan untuk mencari kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi lebih pada
peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan.
F.
Validitas Dan Reliabilitas
Validitas
alat ukur diselidiki dengan (1) logika (2) statistik validitas ada macam-macam
yaitu validitas isi, validitas prediktif dan validitas construct (konstruk)
1.Validitas isi
Dengan validitas isi dimaksud bahwa
isi/bahan yang diuji atau dites relevan dengan kemampuan, pengetahuan,
pelaksanaan, pengalaman dan latar belakang orang yang diuji. Validitas
diperoleh dengan menagadakan sampling yang baik, yakni memilih item-item yang
representatif dari keseluruhan bahan yang berkenaan dengan hal yang mengenai
bahan pelajaran mungkin tidka sukar dicapai. Kesulitan dengan validitas isi
ialah pilihanitem dilakukan secara subjektif yakni berdasarkan logika si
peneliti.
2. Validitas
predektif
Dengan validitas prediktif di maksudkan
adanaya kesesuaian antara ramalan (prediksi) tentang kelakuan seseorang dengan
kelakuannya yang nyata.
3. Validitas
konstruk
Digunakan
bila kita sangsikan apakah gejala yang dites hanya mengandung satu dimensi,
bila ternyata gejala itu mengandung lebih dari satu dimensi, maka validitas itu
dapat diragukan. Keuntungan validitas konstruk kita mengetahui
komponen-komponen sikap/sifat yang diukur dengan tes itu.
Validitas
merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian
dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Jadi data yang valid adalah
data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data
yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian.
Validitas dibedakan menjadi:
- Validitas internal: berkenaan dengan derajat akurasi desain penelitian dengan hasil yang dicapai.
- Validitas eksternal: berkenaan dengan derajat akurasi apakah hasil penelitian dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada objek penelitian.
Reliabilitas
Berkenaan dengan derajat
konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Suatu data dikatakan reliabel
apabila dua atau lebih peneliti dalam objek yang sama atau peneliti sama dalam
waktu yanng berbeda akan menghasilkan data yang sama atau sekelompok data
apabila dipecah menjadi dua menjadi data yang tidak berbeda. Suatu data yang
reliabel akan cenderung valid, walaupun belum tentu valid.
Suatu alat pengukur dikatakan reliable
bila alat itu dalam mengukru suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa
menunjukkan hasil yang sama. Jadi alat yanng reliable secara konsisten memberi
hasil ukuran yang sama. Reliabilitas merupakan syarat mutlak untuk menentukan
pengaruh variabel yang satu terhadap variabel yangsatu lagi. Reliabilitas juga
merupakan syarat bagi validitas satu tes, tes yang tidak reliable dengan
sendirinya tidak valid.
Pengujian validitas dan reliabilitas
Dalam
uji keabsahan data meliputi::
1) Uji kredibilitas
Uji kredibilitas data atau kepercayaan
terhadap data hasil penelitian dapat dilakukan dengan;
- Perpanjangan pengamatan
- Meningkatkan ketekunan
- Triagulasi (pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu)
- Analisis kasus negatif
- Menggunakan bahan referensi
- Mengadakan member check (proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data). Tujuan dari member check adalah agar informasi yang diperoleh dan digunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan apa yanng dimaksud sumber data atau informan.
2) Pengujian transferability
Transferability merupakan validitas
eksternal
3) Pengujian depenability
Dilakukan denga melakukan audit terhadap
keseluruhan proses penelitian.
4) Pengujian konfirmability
- Uji konfirmability mirip dengan uji depenobility, sehingga pengujian dapat dilakukan secara bersamaan.
- Uji konfirmability berarti menguji hasil penelitian dikaitkan dengan proses yang dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
- Hamid potilima. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Alfabeta
- Margono. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
- Moleong, Lexy J. 1995. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya
- Nawawi, Hadari. 2005. Penelitian Terapan. Jogjakarta: UGM Press
- Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta
- Sukardi. 2006. Penelitian Kualitatif-Naturalistik dalam Pendidikan. Jogjakarta: Penerbit Usaha Keluarga
- Sutrisno, Hadi. 2007. Metodologi Research. Jogjakarta: Penerbit Andi
- Wiriaatmadja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya